Apa itu BTS (Tower/pemancar)
Kita
biasa mendengar kata BTS, baik itu dari ucapan seseorang atau dari
media. Media TV misalnya paling sering menayangkan berita tentang
keberadaan BTS di area pemukiman mendapat banyak protes dari warga
sekitar, ataukah beritanya mengenai Menara BTS yang bisa menjadi salah
satu sarana seorang frustasi untuk melakukan aksi bunuh diri dengan
memanjati Tower BTS tsb sampai ke puncak dan terjun bebas bawah
(Innalillah..).
Dalam radius Maksimal 8 Kilometer dari rumah anda - terkecuali yang
tinggal di pedalaman :-) -, bisa di pastikan terdapat sebuah tower
pemancar bercat merah putih, dan pada ketinggian tertentu terpasang
beberapa antenna. Di samping tower berdiri bangunan putih seperti sebuah
rumah rumahan berbentuk kotak, yang disebut sebagai shelter.
Itu
adalah sebuah BTS (Base Transceiver Station) bila ditinjau dari segi
Arsitektur sebuah Sistem jaringan Selular, dimana BTS itu adalah sebagai
salah satu SubSistemnya, Berfungsi sebagai pemancar dan penerima yang
memberikan pelayanan radio kepada Mobile Station / Handphone. Ada juga
yang menyebut BTS itu adalah sebuah Modem, karena merupakan perangkat
interface antara Mobile Station dan MSC (Mobile Switching Centre).
Perangkat Apa saja yang ada pada sebuah BTS
- Equipment BTS itu sendiri; bentuk dan ukurannya kira kira seperti sebuah kulkas 2 pintu. Terletak di dalam shelter. Dalam sebuah shelter, untuk GSM bisa terdapat 2 buah system BTS yaitu BTS 1800MHz, dan 900MHz. Telkomsel, indosat, XL, HCPT, dan AXIS menggunakan ini, sedangkan untuk CDMA setahu saya biasanya Cuma satu yaitu CDMA2000-1X, ataukah CDMA EVDO, bekerja pada frekuensi 800Mhz digunakan oleh Telkom Flexy, Esia, Mobile–8, sedangkan untuk frekuensi 1900Mhz , saat ini digunakan oleh Smart Telecom.
- Rectifier System; Mengubah tegangan dari PLN 220/380 Vac menjadi Tegangan DC untuk di supplai ke BTS. Biasanya Untuk BTS CDMA hanya dibutuhkan tegangan DC sebesar +27 Vdc atau -48 Vdc.
- Baterei; Sebagai backup power ke BTS apabila PLN Padam. Biasanya bisa bertahan sampai 3-4 Jam, tergantung dari Ampere Hour baterei dan Designnya systemnya.
- Microwave system; terdiri atas Indoor unit dan Outdoor unit. Indoor unit berada di dalam shelter memiliki port E1 yang dikoneksikan ke Port E1 BTS melalui DDF. Indoor unit juga mendapat suplai tegangan DC dari rectifier yang sama. Sedangkan Outdoor Unit menempel pada Antenna Microwave. Indoor Unit dan Outdoor unit terhubung menggunakan Coaxial Cable.
- Antena Sectoral; berbentuk persegi panjang, terpasang pada tower dengan ketinggian tertentu berfungsi sebagai penghubung antara BTS dan HandPhone, ada dua type antenna sectoral, yaitu Monotype, biasa dipakai untuk daerah Rural dan Sub Urban dan Dual type untuk daerah Urban (daerah yg padat penduduk).
- Antenna Microwave; bentuknya seperti genderang rebana yang menerima atau memancarkan gelombang radio dari BTS ke BSC atau dari BTS ke BTS lainnya.
- Feeder; sekilas nampak seperti kabel besar, sebagai media rambatan gelombang radio antara BTS dan Antenna Sector. Ukuran ada yang 7/8, 1-5/8 atau ½.
- Tower beserta system pentanahannya; Sebagai media penempatan/penginstalan antenna antenna dan feeder.
- Shelter; berada di samping tower, tempat untuk menyimpan equipment (No.1 – 6).
- Satu lagi, Site Guard atau landlord, orang yang bertugas merawat dan membersihkan lokasi BTS. Hehehe.
Bagaimana BTS itu Bekerja
Saya coba menjelaskan simpelnya saja, kalau detailnya bisa di sampai 3 Bab. (padahal sebenarnya sudah banyak yang dilupa. Hehe)
Seorang pelanggan yang sedang dilayani oleh BTS Gowa melakukan
panggilan ke seorang pelanggan yang berada di Area BTS Pangkep. BTS gowa
melalui antenna sectoral menerima sinyal tersebut ,setelah mendapatkan
kedudukan di channel element BTS serta melalui beberapa proses konvesi
dari Analog-Digital-Analog, gelombang Radio kemudian diteruskan ke BSC0
Mks melalui antenna Microwave, dengan interface E1. BSC ( Base Station
Controller) disini bertanggung jawab untuk mengontrol beberapa BTS yang
berada dalam daerah cakupannya, mengatur semua rute paket data dan
trafik dari BTS ke MSC atau sebaliknya. BSC menerima Gelombang ini juga
menggunakan Antena Microwave. BSC kemudian interface ke MSC dengan
IS634. MSC (Mobile Switching Centre) Sebagai perangkat penyambung utama
antar pelanggan, baik dalam jaringan itu sendiri atau diluar jaringan,
MSC ini juga terhubung ke MSC lain dan PSTN (baca :telepon rumah).
Setelah melalui beberapa proses call control dan Management mobility,
MSC meneruskan kembali ke BSC kemudian BSC1 Mks – BTS maros – BTS
pangkep. Informasi pun diterima oleh pelanggan yang berada dalam cakupan
BTS Pangkep Tersebut. Jadi semua Gelombang radio dari BTS harus
melewati BSC dan MSC terlebih dahulu. Tidak memungkinkan BTS langsung
berkomunikasi ke BTS lainnya, meski bertetangga.
Jarak coverage sebuah BTS tergantung kontur daerah yang dilayani dan
designnya Posisi antenna BTS itu sendiri. Untuk daerah flat, sebuah BTS
mampu menjangkau sekitar 10 Km, dengan catatan tilting Antenna sectornya
adalah Nol. Untuk daerah perkotaan, Jarak jangkauan lebih kecil, karena
antenna difokuskan untuk melayani pelanggan yg padat yang berada
disekitar BTS. Biasanya tiltingnya 3 dengan posisi Antena agak menunduk
ke bawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar